PALEMBANG - Ditengah maraknya permainan anak-anak yang serbah canggih, tidak membuat mainan tradisional menghilang begitu saja. Salah satunya kapal ketek, mainan tradisional khas Palembang yang masih bertahan sampai sekarang dan bisa dijumpai di kawasan Pasar 16 Ilir.
Salah seorang penjual kapal ketek, Erwan (32) mengatakan, sudah berjualan selama dua tahun. “Saya mulai berjualan dari pukul 13.00 WIB sampai 17.30 WIB,” kata Erwan, Rabu (28/12).
Dalam sehari dirinya membawa sekitar 100 kapal ketek. “Kalau kapal ketek saya buat sendiri, tidak sulit untuk membuatnya,” bebernya.
Permainan kapal ketek sudah ada sejak tahun 1960 an dan masih bertahan sampai sekarang. “Penjual kapal ketek paling banyak memang di Pasar 16 ilir, kalau ditempat lain sudah sangat jarang ada,” imbuhnya.
Kapal ketek sendiri terbuat dari seng, diwarnai dan dikasih pernak pernik seperti bendera agar terlihat cantik. Untuk warna ada bermacam macam seperti hitam, kuning, putih, hijau, pink, dan biru. “Cara untuk menggerakkan kapal ketek cuma dikasih kapas, minyak sayur dan ujung kapasnya dibakar bisa berjalan diatas air,” jelasnya.
Selama musim liburan penjualan kapal ketek mulai mengalami peningkatan. “Kalau sekarang ramai karena sedang musim liburan,” ujarnya.
Kalau hari biasa pembeli akan menurun, kalau hari Minggu mulai mengalami peningkatan. “Karena hari minggu anak-anak libur sekolah,” katanya.
Ia menambahkan, jika kondisi ramai seperti sekarang bisa menjual sekitar 30 kapal, sedangkan kalau lagi sepi paling 10 kapal. “Kalau keuntungan seperti sekarang yang ramai dalam sehari bisa Rp 100 ribu,” tutupnya. (str)
No Responses