PALEMBANG – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat terhadap sarana air bersih untuk masyarakat terus di upayakan. Bukan saja berperilaku hidup sehat yang terus dikampanyekan Bupati Lahat Aswari Riva’i bersama jajarannya, upaya pembangunan sarana infrastruktur juga dikebut, agar masyarakat dapat lebih nyaman menjalani kehidupannya sehari-hari.
Salah satu yang dilakukan Pemkab Lahat, yakni menggenjot proyek pembangunan infrastruktur air bersih. Antara lain pembangunan sarana air baku di kawasan Desa Slawi, Kecamatan Lahat, yang akan memasok kebutuhan air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lematang Lahat, selain dapat pula mengairi areal persawahan warga di pinggir Sungai Lematang.
Proyek senilai Rp 114 miliar dari pemerintah pusat tersebut ditergetkan rampung akhir tahun ini. Diharapkan infrastruktur itu dapat mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat Lahat yang kerap dialami warga di setiap musim kemarau. ‘’Rencananya Desember 2016, proyek air baku itu sudah mulai beroperasi. Disamping itu nantinya bisa juga menjadi objek wisata baru bagi masyarakat,” ungkap Aswari.
Menurutnya, pembangunan sarana air baku tersebut dimaksudkan untuk mempercepat layanan air bersih mengacu pada Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium). “Kita optimis dapat melayani kebutuhan air di seluruh wilayah Lahat, dan desa-desa di sekitar Sungai Lematang,” katanya.
Disebutkan pula air bersih yang dimanfaatkan PDAM Tirta Lematang Lahat dari proyek air baku di Desa Slawi tersebut, sebanyak 100 liter per detik diperkirakan cukup untuk memasok air bersih ke seluruh wilayah Kota Lahat. “Untuk wilayah pelayanannya mencakup seluruh wilayah Kecamatan Lahat. Proyek air baku ini akan dikoneksikan dengan saluran lama milik PDAM,” tukasnya.
Selain itu, Pemkab Lahat juga terus berbenah melakukan penambahan sambungan untuk pelanggan air bersih dari PDAM Tirta Lematang. Saat ini baru terealisasi sekitar 40 ribu sambungan, dan ditargetkan akan ada 20 ribu sambungan baru lagi untuk warga di Lahat. ‘’Itu sejalan dengan program pemerintah pusat yang menargetkan tahun ini terealisasi 10 juta sambungan untuk rumah tangga, dan hingga 2019 tercapai 20 juta sambungan,’’ tambah Wari.
Untuk program sambungan air bersih tersebut, tegas Bupati, direncanakan mengambil sumber air baku dari Kecamatan Gumay Talang, yang berjarak lebih kurang 20 kilometer dengan sistem grativasi. Ditambah lagi telah rampungnya bendungan yang dibangun PT Brantas, maka penyaluran air dapat dilakukan dengan kecepatan 200 liter per detik, plus 150 liter per detik. “Tentunya dengan resevoar (bak penampungan) mencapai 1.500 meter kubik, dan ditambah lagi dengan kapasitas sama, agar penyaluran air bersih ke pelanggan terpenuhi,” urai Aswari.
Pada saat ini kapasitas produksi terpasang PDAM Tirta Lematang, yaitu 120 liter/detik dari empat wilayah pelayanan, yaitu untuk pelayanan Kecamatan Kota Lahat kapasitas terpasang 100 liter/detik dengan kapasitas yang dimanfaatkan 80 liter/detik, instalasi kota kecamatan (IKK) Bunga Mas kapasitas terpasang 10 liter/detik dengan kapasitas yang dimanfaatkan 5 liter/detik.
Kemudian, IKK Kota Agung kapasitas terpasang 5 liter/detik dengan kapasitas yang dimanfaatkan 2 liter/detik, dan IKK Jarai kapasitas terpasang 5 liter/detik dengan kapasitas yang dimanfaatkan 2 liter/detik. Sedangkan sumber air yang digunakan bersumber dari air permukaan yaitu sungai. (ADV/Hms)
Bupati Lahat Aswari Riva’i.
No Responses