PALEMBANG- Musim kemarau yang terjadi saat ini berdampak pada penurunan level air baku PDAM Tirta Musi Palembang. Akibatnya, saat ini PDAM Tirta Musi harus menggilir distribusi air bersih selama dua hari sekali, di beberapa kawasan.
Direktur PDAM Tirta Musi Palembang, Cik Mit mengatakan, level Sungai Musi menurun setiap pukul 04.00 WIB-19.00 WIB. Penurunan terjadi diantara jam tersebut sampai ke titik minimum 140 cm dari pompa.
“Sedangkan, untuk level normalnya itu 300 cm dari pompa dan level maksimum 370 cm dari pompa. Karena adanya penurunan level air Sungai Musi ini berdampak pada produksi air baku. Produksi normal 1.000 lt/detik, tapi saat surut produksinya 9000-9.200 lt/dtk,” kata dia.
Cik Mit menambahkan, kondisi ini makin parah khususnya untuk pelanggan yang berada di zona merah. Saat ini, ada sekitar 25 ribu pelanggan PDAM Tirta Musi yang berada di zona merah. Di zona ini, pelanggan tidak dapat menikmati aliran air secara normal atau terganggu.
Pelanggan zona merah adalah pelanggan yang berada di ujung pengaliran. Ada tiga titik yang berada di zona merah diantaranya, unit 4 tepatnya di, Sukawinatan, Jalan Gotong Royong 2,3 dan 4. Kemudian di Soak Simpur, Griya Satria, perumahan Sejahtera dan sekitarnya. Terakhir unit Sako Kenten, yakni Sematang Borang dan Kenten Laut.
“Pelanggan yang berada di titik ini kalau normalnya akan dialiri dua hari sekali. Itu kalau sedang kondisi normal, maksudnya tidak ada gangguan dari PLN,” ujar Cik Mit.
Sementara Rahmad ST, Manager Unit Alang-alang Lebar mengatakan, kebutuhan untuk kawasan tersebut 23 ribu kubik sedangkan kapasitas yang ada hanya 16 ribu kubik dari 21.700 jumlah pelanggan. “Artinya, kebutuhan tersebut tidak seimbang,” tukasnya. (ika)
No Responses