INDERALAYA - Sekitar 200 Mahasiswa Unsri di Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Uang Kuliah Tunggal (UKT), Rabu (26/7) menggelar aksi damai dan penggalangan koin untuk Rektor Unsri. Aksi ini sebagai bentuk penyikapan mahasiswa terhadap kebijakan UKT semester 9 yang tak kunjung di lakukan penurunan dan berbarengan dengan registrasi ulang para mahasiswa dari jalur bidik misi.Aksi damai tersebut juga diwarnai pemakaian topeng, sebagai simbol kesedihan mahasiswa atas kebijakan UKT di Unsri yang tidak kunjung menemui titik terang.
“Aksi damai ini , lantaran sudah 4 kali upaya audiensi secara baik-baik di lakukan mahasiswa namun tidak membuahkan hasil dan titik temu terkait penurunan UKT Semester 9,” ujar Dedi Satria (Menteri Politik dan Propaganda), seraya menambahkan gerakan solidaritas bersama ini dilakukan meskipun dengan penggalangan dana.
“Hasil koin yang terkumpul sebanyak Rp 1.228.000, dan nantinya akan di serahkan kepada Rektor,’’ kata Dedi.
Sementara Presiden Mahasiswa KM Universitas Sriwijaya, Rahmat Farizal mengatakan, upaya audiensi secara baik-baik telah dilakukan sebagai itikad baik, sebagai anak sekaligus mahasiswa, namun empat kali audiensi empat kali mahasiswa di buat kecewa.”Maka tidak lain, Aksi masa pun akan Kita lakukan. Aksi hari ini adalah Pemantik, Berawal dari letupan-letupan kecil untuk sebuah ledakan besar. Kami tunggu malam ini, agar Rektor menganggapi aksi damai ini,’’tegas Rahmat Farizal.
Dijelaskannya,mahasiswa hanya meminta rektor menurunkan UKT di Semester 9 non Bidikmisi sebanyak 50 persen, menurunkan UKT Bidik Misi ke level 1, dan meminta rektor memberikan transparansi UKT mahasiswa. Sementara Rektor Unsri Prof DR H Annis Saggaff tidak berada ditempat, karena tengah menghadari acara MTQ Nasional ke XV 2017 di Malang. (din)
No Responses