LAHAT - Masuk Ramadan 1.438 H, produksi bipang di sentra produksi bipang Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, meningkat. Permintaan makanan khas daerah Besemah dengan bahan baku beras ketan ini, melonjak.
“Hari biasa kami produksi cuma 100 bungkus perhari, dengan harga Rp 10 ribu,” kata Ferry Apriawan, Pembina Industri Kecil Menengah (IKM) Bina Tasti, yang memproduksi bipang di Desa Tanjung Bulan, Senin (5/6/2017).
Saat ini ungkapnya, IKM Bina Tasti memproduksi 300 bungkus bipang perhari. Hari biasa, permintaan bipang hanya datang dari warga sekitar Tanjung Sakti, yang dinominasi warga hendak menggelar hajatan. “Pesanan dari Pagaralam, Kota Lahat, Palemban juga ada,” jelasnya.
Diperkirakan permintaan bipang akan terus mengalami peningkatan, hingga pasca Idul Fitri. Sebeb berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, banyak warga asal Tanjung Sakti mudik dari perantauan, kemudian balik ke daerah masing-masing, dan menjadikan bipang sebagai oleh-oleh.
Meski produksi bipang yang menjadi kuliner khas ini masih tradisional, bipang masih tetap diminati. Ferry berharap, proses produksi bipang dapat lebih praktis, sehingga jumlah produksi lebih meningkat agar pesanan bisa terpenuhi. “Jika mesin pengemas sudah tersedia, tidak menutup kemungkinan produksi bipang ini dapat menjangkau banyak daerah,” harapnya. (rif)
No Responses