BATURAJA – Pemerintah Kabupaten OKU melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) menggelar Rapat Koordinasi Pokja Seleksi Tambahan Pemilihan Kades Serentak BMPD, di ruang Bina Praja Pemkab OKU, Senin (29/8).
Entah membahas apa, ada rahasia besar apa di dalam sana. Sehingga wartawan yang biasa bertugas di kantor Pemkab, dilarang meliput.
Padahal, Asisten I Setda OKU, Mirdaili, memimpin rapat justru sempat menyebutkan kepada wartawan, bahwa rapat terbuka dan bisa diliput.
Ihwal tersebut dialami Muhammad Wiwin, wartawan online di OKU bersama Retno Wirawijaya, wartawan harian media cetak regional Sumsel, saat hendak meliput rapat.
Belum masuk dalam ruang rapat, wartawan disambut oleh staf penjaga absen bernama Agus dan seorang staf perempuan dengan mimik curiga. Pintu ruang rapat itupun langsung ditutup.
Saat dikonfirmasi wartawan, Agus bilang bahwa rapat tertutup dan tak boleh diliput atas perintah atasannya yakni Kepala BPMPD Wibisono, juga perintah Asisten I.
Hal demikian dialami Imam, wartawan OKU Ekspres saat hendak meliput kegiatan tersebut. Dirinya bahkan disuruh keluar oleh Sekban PMPD, saat telah duduk di dalam ruangan rapat itu.
“Saat saya duduk, dipanggil oleh Sekban. Dia menyuruh saya keluar dulu, katanya perintah Asisten I. Padahal ketika saya ditangga saat jalan bareng Asisten naik, saya sempat tganya, Asistenbilang rapat yang dilaksanakan terbuka. Entah ada apa disana,” ucapnya heran.
Terpisah, tokoh pemuda yang juga anggota LSM Baturaja Coruption Wacth (BCW), Oktav Kencana mengaku, kecewa dan menyesalkan rapat membahas Pilkades yang digelar di Pemkab, tertutup.
Menurutnya, tentu ada hal penting yang harus diketahui publik dalam rapat tersebut.
“Saya menyesalkan. Padahal hanya rapat membahas Pilkades. Kok tertutup? Ini ada apa? Artinya ada sesuatu rahasia besar disana. Saya mendorong agar Pemkab terbuka. Apalagi menyangkut kepentingan publik,” sesalnya. (len)
No Responses