BANYUASIN - Jalan penghubung Desa Talang Ipuh dengan Desa Terentang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, dikeluhkan semua kalangan masyarakat dan pengguna jalan. Sebab, kondisi jalan penghubung yang banyak lobang di badan jalan yang masih tanah merah tersebut, membuat masyarakat dan pengguna jalan kesulitan melintas. Dari pantauan di lapangan (16/7), hampir setiap kendaraan terutama roda empat yang melintas, harus berjibaku melewati jalan tanah yang licin dan berlobang tersebut.
Bahkan ada sebuah truk bermuatan getah karet sampai terguling lantaran terjebak masuk lobang yang berada disepanjang badan jalan. Menurut Sarifudin (40) warga Desa Talang Ipuh ketika melihat truk yang terguling disisi jalan tersebut, truk bermuatan getah karet itu terguling lantaran faktor jalan yang memang sudah mengalami kerusakan cukup parah. Sehingga sang sopir tidak mampu mengendalikan mobilnya saat akan menghindari lobang yang berbaris di badan jalan.
“Beginilah pak kondisi jalan penghubung kami, setiap hari kerusakannya bertambah parah dan memprihatinkan, karena sudah hampir 10 tahun ini jalannya tidak pernah dibangun oleh pemerintah,” katanya.Dia mengatakan, meskipun kondisi jalan penghubung tersebut sudah rusak parah, namun masyarakat tetap harus melintasinya. Sebab hanya jalan poros itulah yang mejadi satu-satunya akses bagi masyarakat Desa Talang Ipuh dan Desa Terentang.”Untung saja sopir truk itu tidak apa-apa. Tapi kalau kondisi jalan ini terus dibiarkan rusak, maka pasti akan banyak lagi memakankorban,” cetusnya.
Menurut dia, di usia Kabupaten Banyuasin ke-15 tahun ini, masih belum banyak perubahan yang dirasakan masyarakat, terutama yang menyangkut infrastruktur.”Jujur saja, saya selaku warga Banyuasin merasa sangat kecewa dengan pemerintah daerah, karena masih kurang memperhatikan kondisi jalan yang rusak parah seperti ini,” tegasnya.Keluhan serupa juga disampaikan, Surahman, warga setempat. Dia mengaku kalau kendaraan yang dikemudikannnya pernah terparter dan tidak bisa digerakkan akibat masuk lumpur sedalam kurang lebih 50 centimeter.
“Waktu itu saya mau menghadiri sedekah ke Desa Sidang Emas. Dijalan, kendaraan saya nyangkut dan tidak bisa bergerak, karena masuk lobang berlumpur. Untung ada warga yang membatu saya mengangkatnya dari dalam lumpur,” tuturnya. Terkait hal ini, Supriono, Kades Talang Ipuh mengatakan, kalau kerusakan jalan poros penghubung dua desa tersebut, sudah disampaikannya kepada pemerintah baik secara lisan ataupun tertulis.
“Sudah disampaikan langsung kepada Plt Bupati Banyuasin Ir Supriono, pada saat beliau safari ramadan ke desa Talang Ipuh beberapa waktu lalu. Kata pak Supriono, sekarang pemerintah Banyuasin sedang defisit anggaran,” terangnya, seraya berharap supaya jalan tersebut dapat dibangun pada tahun 2018 mendatang.Camat Suak Tapeh, Haris Bahari mengaku, jika pihaknya juga sudah menyampaikan kerusakan jalan tersebut melalui Musrembang. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan dari Pemkab Banyuasin.”Sudah disampaikan melalui Musrembang, di ACC atau tidak, kita belum tau, kita lihat saja tahun depan,” singkatnya. (cw04)
No Responses