MUARA ENIM - Perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Musi Hutan Persada (PT MHP) akan dijadikan sebagai standarisasi penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau, tahun ini.
Soalnya, sistem penanganan kebakaran hutan yang dilakukan PT MHP, sudah terencana secara baik dengan dibentuknya Personil Siaga Api.
Itu salah satu, kesimpulan rapat koordinasi penanggulangan Karhutla yang dipimpin Kapolres Muara Enim, AKBP Hendra Gunawan Sik MSI, kemarin.
Rapat juga dihadiri perwakilan manajamen PT MHP dan perusahaan perkebunan lainnya seperti PT Cifu, PTPN VII Suli, PT GBS, PT R6B serta BPBD Muara Enim.
Dalam rapat tersebut, personil yang terlibat dalam pemadaman api di perusahaan harus dibina, baik periodik maupun temporer serta insidentil.
“Mereka dilatih secara teori dan praktek agar mengetahui tugas dan peran regu dan tim di perusahaan,” jelas Kapolres.
Kapolres juga mengimbau, agar mengoptimalkan sarana pendukung yang telah ada seperti membuat parit, tower pemantau, tempat penampungan air.
Jika ada loncatan api ditengah lahan perkebunan harus ada akses jalan untuk menuju lokasi loncatan api tersebut.
Selain itu, memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan seperti masyarakat peduli api, masyarakat pengawas api dan masyarakat pemadam api.
“Mereka difasilitasi dan dilatih, bisa bekerjasama dengan perusahaan serta Polsek untuk mengadakan simulasi penanggulangan Karhutla,’’ jelasnya.
Kemudian memberikan penghargaan kepada masyarakat yang peduli melaporkan tentang adanya titik api.
Kapolres juga berharap, supaya perusahaan menyiapkan mesin yang efektif sesuai standarisasi. “Penggulangan Karhutla akan sulit berjalan jika tak ada anggaran,” jelasnya.
Oleh karena itu, anggaran Pemda bisa dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Sinergitas antara masyarakat, perusahaan dan Pemda diperlukan untuk melakukan aksi preentif dan preventif. (luk)
No Responses