PANGKALAN BALAI - Masyarakat dalam beberapa hari terakhir cukup dihebohkan dengan video mesum yang beredar di laman youtube. Video berdurasi 9.51 detik itu, diunggah ke youtube pada 14 Maret 2015, dan video yang diperankan oleh siswa SMA itu telah ditonton 33.725 kali.
Tentu saja hal ini sangat menghebohkan, mengingat keduanya melakukan adegan mesum itu diduga di dalam ruang kelas di sekolah mereka. Dalam tayangan tersebut terlihat dua orang siswa, laki-laki duduk diatas meja dengan menggendong tas ransel warna hitam, dan mengenakan celana panjang abu-abu dan seragam batik kotak-kotak warna biru. Sementara pemeran perempuan duduk di kursi menghadap laki-laki dengan seragam yang sama, siswi ini berambut panjang dan diikat.
Keduanya terlihat tengah berbincang-bincang dengan sesekali berciuman, tak hanya itu siswi perempuan juga terlihat menggigit siswa laki-laki dan sesekali juga menciumi telapak tangan. Namun belum bisa dipastikan apakah video mesum tersebut benar-benar diperankan oleh siswa SMA di Kecamatan Makarti Jaya, Banyuasin, atau bukan.
Tak hanya keduanya yang terlibat dalam adegan yang tak sepantasnya dilakukan kedua pelajar ini. Terlihat juga dalam video tersebut dua siswi lainnya yang diduga berperan sebagai pengamat situasi di luar ruangan. Kedua siswi tersebut sama mengenakan seragam. Yang pertama nampak mengenakan jilbab putih, sementara satunya lagi memiliki ramput panjang sepinggang. Namun, tak diketahui siapa yang merekam adegan berciuman itu.
Menanggapi hal tersebut, pemerhati pendidikan sekaligus guru SMA Plus Negeri 2 Pangkalan Balai Komariah mengaku, cukup miris dengan beredarnya video mesum tersebut. Namun yang pasti dirinya tidak bisa langsung memastikan kebenaran tersebut.
“Yang pasti kita sangat miris dengan hal ini, terlebih itu dilakukan di lingkungan sekolah. Dan memang perilaku seperti ini sudah sangat menyimpang dan tugas orang tua dan pendidiklah yang harus berperan didalamnya. Bukan semata-mata memberikan ilmu formal tetapi juga ilmu agama. Yang pastinya jika di lingkungan sekolah harus diperketat aturannya, terlebih teknologi yang sangat canggih seperti sekarang ini, anak-anak begitu mudah mengakses situs-situs porno dan mesum lainnya. Untuk itulah dibutuhkan pendidikan seks sebagai filter mereka jika hal seperti itu adalah salah dan melanggar hukum dan agama,” ungkap dia. (far/yan/jpnn)
No Responses