PALEMBANG - Sebanyak tiga regu atau sekitar satu peleton anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/IV Palembang, bersama sekitar 15 anggota Sat Pol PP Kota Palembang, menggelar razia ditempat hiburan malam, Sabtu (22/02), mulai pukul 23.30 WIB. Dari tujuh tempat dunia gemerlap (Dugem) yang dirazia, tim gabungan menjaring 12 wanita malam. Operasi malam itu, dimulai dari Duo Kafe di Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara, bawah Jembatan Musi II, Gandus, hingga mengamankan satu wanita malam tanpa identitas. Kemudian, razia dilanjutkan ke KTV Cleopatra, Jalan Tanjung Api Api, Desa Gasing, Banyuasin. Disana, tim gabungan hanya memeriksa para pengunjung dan wanita penghibur, namun tak ada yang diamankan.
Razia berlanjut ke Kafe Cindy, Jalan Tanjung Api Api, hingga menjaring dua wanita penghibur. Kemudian, tim gabungan menjadi tamu tak diundang di Kafe Jaya Mulya di Jalan Soekarno-Hatta, hingga kembali menjaring tiga wanita malam. Razia di Kafe RD2, juga menjaring empat wanita tanpa KTP.
Selanjutnya, razia lagi di Kafe Raja Penukal, hingga menjaring seorang wanita berpenampilan seksi. Terakhir, tim gabungan mendatangi Kafe Pink di Jalan Soekarno-Hatta, hingga kembali menjaring satu wanita malam. Sebelum bubar, tim gabungan kembali ke Mako Denpom II/IV Palembang.
Pantauan Palembang Pos, dari beberapa lokasi razia, banyak pengunjung dan wanita malam lari kocar-kacir dengan kedatangan mendadak tim gabungan. Kafe yang awalnya ramai, mendadak kosong. Musik remik berdetak kencang, dengan goyangan seksi para wanita malam dan pria hidung belang, mendadak disetop tim gabungan.
Diatas meja kafe banyak minuman keras, namun tak ada pengunjungnya lagi. 12 wanita malam yang terjaring, diangkut bus judisila Sat Pol PP Kota Palembang, hingga dibawa ke Mako Denpom II/IV Palembang, sebelum akhirnya diamankan di Mako Sat Pol PP Kota Palembang, untuk diproses.
Wadandenpom II/IV Palembang Mayor CPM Anwar Burhan, didampingi Kapten Eko Jokojo, dan Kasi Penertiban Sat Pol PP Kota Palembang M Sabar SH menegaskan, pihaknya telah menggelar razia gabungan, dengan sasaran tempat hiburan, yang diduga marak jadi tempat peredaran narkoba, pelaku kejahatan, hingga prostitusi alias pelacuran.
‘’Malam ini (kemarin malam,red), 15 personel Pol PP dan satu peleton (60 personel,red) Denpom kita terjunkan ke lapangan. Sasaran kita adalah peredaran miras, narkoba, sajam dan senpi. Kemudian, wanita malam yang diamankan, karena kedapatan tidak membawa KTP, setelah kita jaring, akan dibina di Sat Pol PP,” tegasnya.
#Jaring Belasan Pengunjung Kafe
Sementara itu, sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat maksiat diwilayah Kabupaten Ogan Ilir, seperti disepanjang Jalan Jalur Prabumulih-Inderalaya, wilayah Kecamatan Inderalaya Utara, dan beberapa hotel di Jalur Palembang-Inderalaya, dirazia Sat Pol PP Polres OI, bekerjasama dengan Polres OI, dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OI. Razia digelar, Sabtu (22/2), dimulai pukul 22.00 WIB, hingga Minggu (23/02), pukul 01.00 WIB.
Hasilnya belasan wanita dan pria yang tidak mempunyai identitas jelas (KTP,red) tengah nongkrong di warung remang-remang, sambil minum-minuman keras, terpaksa digiring petugas. Selain itu, petugas juga mengamankan berbagai minuman, termasuk minuman tuak. Operasi ini dipimpin Kasat Pol PP Pemkab OI Refli, dan dibackup Polres OI dipimpin Wakapolres OI Kompol Lisbeth DS.
Selain mengamankan wanita dan pria dari warung remang-remang, petugas juga mendapatkan sepasang kekasih yang tidak mempunyai ikatan nikah disalah satu hotel di Timbangan 32 Inderalaya. Pasangan itu berinisial Ris (40), warga asal Banten, wanitanya berinsial L (20), warga asli Palembang. Keduanya menginap di kamar 306 hotel tersebut.
Menurut Kasat Pol PP Pemkab OI Refli SSos, operasi yang digelar merupakan tindaklanjut banyaknya laporan masyarakat mengenai aktifitas warung remang-remang, yang sudah mengarah tempat transaksi maksiat. Selain itu operasi ini merupakan langkah untuk menekan angka penyakit masyarakat (Pekat) terkait Perda No 54 tahun 2005, dan Perda No 39 tahun 2006 tentang ketertiban umum.
“Operasi yang kita gelar ini kemungkinan bocor, sebab beberapa tempat yang kita curigai selama ini, pada saat kita lakukan razia, dalam kondisi kosong,’’ Ujar Refli. Refli mengatakan, target operasi ini beberapa kafe di Kecamatan Inderalaya Utara, lalu sepanjang Jalan Palembang-Inderalaya yakni tempat penginapan. ’’Operasi kali ini sengaja kita libatkan dari unsur Polres dan BNNK,” lanjut Refli.
Hasilnya kata Refli, belasan wanita dan pria dijaring. Operasi ini merupakan upaya penegakan Perda tentang larangan maksiat di Kabupaten OI, serta merespon keresahan masyarakat yang menyebut beberapa tempat diduga menjadi sarang maksiat. Dikatakannya, bagi yang terjaring, dilakukan pemeriksaan oleh petugas Polres OI, untuk menjalani sidang tipiring, dan menandatangani surat pernyataan. (adi/din)
No Responses