Palembang-Kegiatan FGD Penyusunan Permen Pedoman Pengembangan Wisata Olahraga Rekreasi kembali dilanjutkan setelah melaksanakan Buka Puasa Bersama di Hotel Horison, Palembang, Jumat (16/06). Lanjutan pertemuan tersebut, mengulas hasil pertemuan yang dilakukan semenjak siang hingga menjelang waktu berbuka puasa.
Kembali Kepala Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman memimpin pertemuan tersebut dan menyampaikan ada 4 Poin penting dalam penyusunan pedoman pengembangan wisata olahraga rekreasi. Penyusunan pedomanan tersebut harus mengacu pada norma-norma yang berlaku. Norma yang dimaksud ialah mengenai aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan event pariwisata dan olahraga yang mencakup Undang-undang tentang pariwisata, undang-undang olahraga serta aturan lainnya yang berkaitan dengan sport tourism.
Empat poin penting tersebut ialah. 1. Standar Produk Wisata Olahraga. “Produknya berupa Event Olahraga yang menjadi atraksi. Di dalamnya terbagi menjadi tiga produk yakni: wisata aktif, wisata fasif dan wisata nostalgia,” katanya.
Menurut Dadang, faktor kedua adalah layanan. “Layanan ini berkaitan dengan pengelolaan waktu/timing event, kemudian mengenai kualitas layanan event yang didalamnya terdapat pelaku usaha pariwisata, penyedia jasa perjalanan, kuliner, sampai hal yang sederhana mengenai pemesanan tiket,” urainya. Ditegaskan oleh Pak Deputi, mengenai pengelolaan layanan ini perlu dikoordinasikan melalui satu, seperti contoh Badan Promotor atau namanya nanti kita akan kaji mana yang paling tepat.
Ketiga adalah Standar Pengelolaan. Dalam standar pengelolaan berkaitan dengan promosi, penataan destinasi, dan standar amenitas.Juga didalamnya terdapat prosedur pengelolaan yang didalamnya terdapat mengenai tiga bagian penting yaitu: Merencanakan, Melaksanakan dan Mengevaluasi.
“Dari tiga hal tersebut, yang penting untuk kita fokus ialah mengenai tahap evaluasi. Dimana harus mampu menilai manfaat ekonomi, melakukan pendataan pengunjung, dan spanding money yang dikeluarkan,” beber Dadang.
Poin terakhir adalah Kriteria. Kriteria tersebut berkaitan dengan Jumlah Penonton/Wisatawan/Peserta, kemudian mengenai akses yang mudah, dan amenitas yang mampu melengkapi. Jadi perlu untuk selalu menempel indikator-indikator dalam menyusun kriteria. Dalam menutup penyampaiannya, beliau mengutarakan harapannya. “Semoga hal-hal ini menjadi catatan penting bagi kita semua untuk menyusun pedoman pengembangan wisata olahraga,” tukasnya. (kie)
No Responses