MURATARA - Banjir musiman kerap melanda Kabupaten Muratara akibat luapan Sungai Rupit. Tapi kali ini, Senin malam (28/3) tak hanya merendam ratusan pemukiman di 14 desa juga melumpuhkan akses jalan.
Setidaknya, ada 6 jembatan gantung hanyut. Diantaranya, jembatan Gantung Desa Noman, Batu Gaja, Muara Tiku, Maur, Kelurahan Karang Jaya dan Desa Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu.
Selain melumpuhkan akses , banjir juga membuat fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah rusak, bahkan satu gawang jaringan listrik roboh.
Tak hanya itu banjir juga menghanyutkan dua rumah warga. Satu rumah milik warga Desa Noman, dan warga Kelurahan Karang Jaya.
Informasi dilapangan menyebutkan, banjir melanda sejak, kemarin malam (Senin, 28/3) sekira pukul 02.00 Wib. Air cepat meluap hingga merendamkan sejumlah pemukiman.
Camat Rupit, Fuad mengatakan, 11 desa dan satu kelurahan terendam banjir.
”Banjir kali ini paling parah dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan satu gawang jaringan listrik rusak, akibatnya hingga saat ini listrik padam,” ungkapnya, kemarin.
Ditempat lain, Sekretaris Camat (Sekcam) Kecamatan Karang Jaya, Makmun Habib mengatakan, ada dua desa dan satu kelurahan di Karang Jaya terendam banjir yakni Desa Embacang Lama, Muara Tiku dan Kelurahan Karang Jaya.
Bupati Muratara, H Syarif Hidayat mengaku, pihaknya telah mengintruksikan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) untuk kroscek terkait bencana yang menimpa warga desa.
Sementara di Martapura OKUT, puluhan hektare jagung baru tanam berumur dua minggu di sepanjang bantaran Sungai Komering, Senin (28/3), terendam banjir.
Pantauan dilapangan, air Sungai Komering mulai meluap dan menggenangi tanaman jagung sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (27/3) sore.
Hingga saat ini, air Sungai Komering berangsur surut. Namun ada beberapa wilayah seperti Tanjung Kemala, sebagian tanaman jagung masih terendam.
“Kalau sampai tiga hari tak surut bisa dipastikan tanaman jagung akan mati,” ungkap Parmin, petani jagung warga gajah mati, Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, kemarin.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKUT, Rusman menyebutkan, luapan Sungai Komering merendam tanaman jagung dan tanaman lain milik warga.
“Kita semalam hingga hari ini, telah memantau banjir. Seluruh bantaran sungai terus kita pantau. Bahkan, seluruh anggota kita menyebar di seluruh desa dekat bantaran Sungai Komering untuk siaga dan tanggap bencana,” ujarnya. (res/cw1)
Wakil Bupati H Devi Suhartoni meninjau jembatan gantung yang putus di desa Noman Kecamatan Rupit. Foto Alam/Palembang Pos
No Responses