PAGARALAM - Aktivitas Kegempaan Gunung Api Dempo (GAD), khususnya tremor, tercatat sejak sepekan terakhir mengalami penurunan. Meski demikian status masih berada di level II atau waspada, belum ada perubahan. Demikian diungkapkan Ketua Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Mulyadi. Mulyadi mengatakan, berdasarkan rekaman alat seismograf, Gunung Api Dempo telah menunjukkan penurunan kegempaan. Mulai dari embusan, vulkanik dalam, vulkanik dangkal hingga vulkanik jauh, termasuk kegempaan tremor masih terekam terus-menerus, akan tetapi mengalami penurunan signifikan.
“Sejak 17 Juli 2017, tercatat tremor tetap terus-menerus, tetapi menurun. Dominan amplitudonya rata-rata pada angka 0,5, dibanding beberapa waktu lalu yang mencapai 4,0 amplitudo,” jelasnya. Kegempaan lainnya kata Mulyadi, seperti tektonik jauh hanya terjadi 1 kali, nihil embusan, 1 kali vulkanik dalam, 1 kali vulkanik dangkal, tektonik jauh 2 kali dan gempa terasa sebanyak 1 kali terekam mencapai 2 MMI. “Berdasarkan kondisi yang ada, kami berpendapat sejauh ini Gunung Api Dempo masih berpotensi membahayakan bagi siapapun yang berada di dekat dengan radius 3 kilometer zona berbahaya dari bibir kawah Merapi-Dempo, baik itu di wilayah Kota Pagaralam, perbatasan Lahat dan Kabupaten Empat Lawang yang dekat dengan potensi erupsi,” tegasnya.
Pihaknya tak henti-hentinya mengimbau meningkatkan selalu kewaspadaan, sekaligus tidak merekomendasikan kepada masyarakat, apalagi pendaki gunung untuk melakukan aktivitas ke puncak Gunung Api Dempo. “Rekomendasi imbauan dari kami (petugas pos pemantau) untuk tidak mendaki ke puncak, serta selalu meningkatkan kewaspadaan, paling tidak dapat meminimalisir korban bencana dan harta benda,” imbau Mulyadi. (cw08)
No Responses