LAHAT - Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lahat, belum berfungsi maksimal. Bahkan, kondisinya terkesan terbengkalai, lantaran tak ada kegiatan. Padahal keberadaan laboratorium tersebut diharapkan dapat memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan kondisinya memang terdapat target PAD.
“Kita belum terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN),” ujar Kepala BLH Lahat, Ali Afandi, melalui Kepala Laboratorium Lingkungan BLH Supriyanto, kemarin.
Akibatnya, sebagian perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Lahat, enggan menggunakan jasa Laboratorium Lingkungan yang telah disiapkan tersebut. Dengan alasan belum ada akreditasi KAN, perusahaan memilih menggunakan jasa laboratorium di Palembang.
Mantan Kasubag Yanpers Bagian Humas dan Protokol Setda Lahat ini mengungkapkan, sudah berulang kali mengajukan permohonan akreditasi. Meski sampai saat ini anggaran yang dibutuhkan untuk mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan, namun belum mendapat respon Pemkab Lahat. “Upaya kami sudah berulang kali. Banyak syarat yang harus disiapkan, tentu saja butuh anggaran, tapi belum kunjung direspon,” bebernya.
Dia menyatakan, meski statusnya tidak beroperasi, keberadaan laboratorium itu tetap dipatok target Rp 6 juta pertahun.
Dari sisi peralatan dan perlengkapan, Supriyanto menyatakan, sudah lengkap. Kenyataannya, pengujian dan analisis tanah masih dilakukan di Unsri. Sedangkan Laboratorium Lingkungan BLH Lahat hanya menguji dan menganalisis air, meski secara fasilitas sudah mampu. Akibat tak adanya kegiatan, awalnya jumlah tenaga di laboratorium ada 7 orang, terus berangsur berkurang. Termasuk tenaga ahli juga juga sudah pindah tempat.
“Cuma tersisa 4 orang lagi, itu juga sudah tidak ada tenaga ahli lagi,” bebernya. Dirinya berharap, agar Laboratorium BLH dapat dihidupkan kembali. Begitu pula pengajuan permohonan akreditasi di KAN agar ditindaklanjuti. Sebab, jika pengujian dan analisis lingkungan hidup perusahaan-perusahaan dilakukan sepenuhnya di Laboratorium BLH Lahat, maka dapat menghasilkan PAD. (rif)
No Responses