PALEMBANG – Walau jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah berakhir, namun jalur Ujian Saringan Masuk (USM) Mandiri Universitas Sriwijaya (Unsri) masih dicari. Pasalnya dari jumlah peserta yang mendaftar melebihi kuota yang ditetapkan.
Wakil Rektor 1 Unsri Prof Ir Zainuddin Nawawi mengatakan, mekanisme penerimaan mahasiswa baru jalur USM ditentukan oleh perguruan tinggi bersangkutan. Meski begitu, kuota pada jalur ini tetap ditentukan oleh pemerintah sebesar 30% dari kursi yang tersedia. “Penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) jalur USM ini tanpa ada kuota untuk beasiswa bidik misi,” katanya.
Dia menjelaskan, pendaftaran maba jalur USM sudah dibuka sejak 1 Juni hingga 16 Juli nanti. Pada pukul 13.30 WIB kemarin, tercatat calon mahasiswa yang mendaftar sebanyak 4.249 orang kategori SMA ke Strata 1. Rinciannya pilihan Saintek ada 2.568 orang, Soshum 1.922 orang dan pilihan campuran sebanyak 501 orang. Sementara calon mahasiswa kategori alih program atau Diploma III (D-III) melanjutkan ke Strata 1 sebanyak 240 orang. Khusus alih program tersebut hanya dibuka untuk Fakultas Ilmu Komputer dan Ekonomi.
“Jadi total keseluruhan peserta sebanyak 5.394 orang, sementara kuota yang kita sediakan sekitar 1.800 kursi. Kemungkinan kursi tersebut bertambah jika ada peserta SBMPTN mengundurkan diri karena bisa dialihkan ke USM,” bebernya.
Peserta yang sudah mendaftar dan membeli pin di BRI dan BNI akan mengikuti ujian akademik yang digelar pada 19 Juli (SMA-S1) dan 25 Juli (DIII-S1). Selanjutnya akan diumumkan pada 21 Juli (SMA-S1) dan 26 Juli (DIII-S1). “Seluruh peserta yang dinyatakan lolos wajib melakukan registrasi pada 26-27 Juli nanti,” tandasnya.
Sementara itu, Panitia Lokal (Panlok) SBMPTN Unsri Prof Prof Zulkifli Dahlan mengatakan bagi peserta yang lolos SBMPTN mulai melakukan verifikasi data di Gedung Graha Sriwijaya Unsri. Verifikasi tersebut dibagi sesuai fakultas selama dua hari yakni 14-15 Juli. Untuk hari pertama diperuntukan bagi Fakultas Hukum, FISIP, Ekonomi, FKIP dan Fasilkom. Sementara verifikasi hari ini (15/7), khusus Fakultas MIPA, Kedokteran, Pertanian, FKM dan Fakultas Teknik. “Sengaja kita bagi dua hari agar tidak terlalu padat,” katanya.
Untuk menentukan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga. Meski begitu dia memastikan besaran nilai UKT tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. “Terendah nilai UKT sebesar Rp500 ribu/semester, sementara tertinggi bervariasi sesuai dengan fakultas masing-masing. Namun sejauh ini, biaya UKT untuk Fakultas Kedokteran lebih tinggi dibanding fakultas lainnya,” pungkasnya. (roi)
No Responses