//Rp 73 Juta Melayang, Leher Ditembak
LAHAT – Tak saja kehilangan uang Rp 73 juta, Edy Asha (37), nyaris saja kehilangan nyawa. Warga Desa Muara Siban, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat itu, mengalami luka tembak di leher atas.
Namun, aksi berani Edy dan istrinya, Nersih (36), melakukan perlawanan membuat satu dari enam rampok berhasil dibekuk, hingga bonyok dihajar pasangan suami istri (pasutri) ini.
Sebelum peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu (07/12), Edy berprofesi sebagai toke jengkol ini menarik uang Rp 73 juta di BRI Cabang Lahat, Jalan Mayor Ruslan I, perempatan Pasar Lematang, Kota Lahat.
Usai transaksi, Edy langsung meninggalkan bank menggunakan sepeda motor Yamaha Vega R menuju rumahnya di Desa Muara Siban, berjarak sekitar 2 kilometer.
“Dak katek curiga selamo di jalan nak balik tadi,” ujar Edy ditemui di kamar 202, Pavilun RSUD Lahat.
Tiba di rumahnya persis berada di depan SPBU Muara Siban, Edy langsung parkir sepeda motor di halaman rumah, lalu masuk rumah dengan tas sandang hitam berisi uang masih di badannya.
Edy langsung menemui istrinya Nersih, sambil memberitahukan dirinya mencairkan uang untuk keperluan bisnis jengkol.
Usai menemui sang istri, lelaki tiga anak ini pamit untuk pergi membeli jengkol. Lalu menuju motor yang masih pakir. Ternyata, tanpa curiga telah diintai enam orang lelaki dengan menggunakan tiga sepeda motor.
Tiba-tiba, seorang menarik tas yang disandang Edy, upaya tarik paksa itu gagal, hingga terjadi tarik menarik tas.
Edy kalah, dan tas berisi uang berhasil dirampas lelaki tidak dikenal. “Waktu dio (rampok) nak naik motor Satria, aku tarik dio,” cerita Edy.
Melihat enam rampok hendak kabur, Edy langsung menarik tubuh lelaki yang baru saja merampas tas berisi uang miliknya.
Usaha Edy berhasil, lelaki itu terjatuh dari sepeda motor, meski tas berisi uang berhasil dibawa kabur rampok lain, yang memilih kabur dan meninggalkan rekannya.
Edy langsung bergulat dengan perampok itu. Mengetahui suami terlibat perkelahian dengan orang tidak dikenal, Nersih puh ikut membantu dengan menghajar tubuh perampok malang itu.
Tubuh rampok menjadi bulan-bulanan pasutri itu, hingga terjatuh di dalam parit depan rumah. Merasa terdesak, sang rampok langsung mengeluarkan senjata api rakitan yang terselip pingganya, diarahkan ke kepala Edy.
Suara letusan terdengar, peluru langsung mengenai leher bagian atas, hingga tebus. “Kalu ado 15 menit kami begulat,” ujar Edy, yang masih tampak kuat.
Mendengar suara letusan menarik perhatian warga, kemudian berbondong-bondong menuju lokasi saat Edy masih melakukan perlawanan.
Tubuh rampok malang itu tak hanya menjadi bulan-bulanan Edy dan istrinya, tapi warga ikut menghajarnya.
Beruntung petugas Satlantas Polres Lahat, yang markasnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) cepat tiba dilokasi, dan langsung menyelamatkan satu perampokan dari amuk massa.
“Limo wong itu (rampok) lari ke arah Jati (Pagaralam), sempat berhenti nak nolong kawannyo, kareno wong banyak, dio kabur lagi,” beber Edy.
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka SIk, melalui Kasatreskrim AKP Arif Mansyur SIk, didampingi Kasubag Humas AKP Djoko Suyoto SH mengatakan, telah mengamankan satu dari enam perampok.
Hanya saja, Arif belum bersedia memberikan identitas perampok yang berhasil diamankan warga itu, dengan alasan masih mengejar lima rampok lainnya.
“Kami belum tahu berapa nilai uangnya, korban masih dirawat di rumah sakit akibat luka tembak,” katanya. (rif)
No Responses