LAHAT - Pertama kali masuk rumah dinas (Rumdin) Bupati Lahat, saat menduduki jabatan Bupati Lahat H Aswari Riva’i SE, sudah bercita-cita RSUD Lahat harus lebih bagus dari rumah dinas yang ditempatinya. Berangsur-angsur cita-citanya itu pun dapat diwujudkan. Pembangunan gedung hingga menyediakan peralatan dan tenaga medis terus dilakukan. Bahkan, Pemkab Lahat membangun gedung utama RSUD Lahat.
Pelayanan yang dahulu menjadi keluhan masyarakat, berangsur-angsur membaik. Begitu juga dengan fasilitas terus dibenahi, hingga masyarakat benar-benar dapat merasakan pelayanan bidang kesehatan dari Pemkab Lahat. “Cita-cita pertama jadi bupati, rumah sakit harus jauh lebih baik dari rumah dinas bupati,” katanya.
Saat ini, ungkap lelaki yang dipercaya masyarakat Kabupaten Lahat memimpin di periode kedua ini, kualitas bangunan RSUD Lahat jauh lebih bagus dari rumah dinas yang ditempatinya. Meski dirinya tetap menekankan masyarakat tidak boleh berbangga, lantaran rumah sakit besar. Sebab, pemerintah tidak berhasil dalam bidang kesehatan, bila rumah disesaki pasien.
Menurutnya, bila rumah sakit besar, artinya banyak orang sakit. Justru rumah sakit harus sepi dari pasien. Selama ini, ungkapnya, persoalan tidak tersedianya lahan dalam kota, yang dihadapi Pemkab Lahat dalam membangun RSUD Lahat. Sebab, posisi rumah sakit harus berada dalam kota untuk mempermudah akses masyarakat.
“Kita membangun di atas lahan rumah sakit yang sudah ada, hanya bangunannya saja kita perbesar,” kata pemimpin yang dikenal sangat senang bertatap muka dengan warganya ini. Dijadwalkan Desember 2016 ini, pembangunan Gedung Utama akan selesai. Bangunan tiga lantai yang sedang tahap pengerjaan akan digunakan sebagai poliklinik, tempat operasi, perkantoran dan lainnya.
Aswari yang akrab disapa Kak Wari ini mengakui saat ini Kabupaten Lahat masih kekurangan tenaga medis, seperti dokter. Namun, hal itu bukan masalah. Sebab setelah seluruh bangunan selesai, kekurangan itu akan berangsur didatangkan. “Dokter yang kurang akan kita datangkan ke Lahat. Tahun depan perumahan dokter akan kita bangun di samping gedung utama ini,” bebernya.
Membenahi sarana dan prasarana akan terus jadi prioritas. Setelah memastikan kondisi jalan, listrik dan lainnya di 22 kecamatan sudah baik, Kak Wari terus membenahi sarana dan prasarana kesehatan. Tahun ini dan tahun-tahun mendatang, pembangunan gedung induk RSUD Lahat dilakukan, menggunakan APBD Lahat sebesar Rp 40 miliar.
“Bukan saja gedung rumah sakit yang dibangun, tapi sumber daya manusianya juga,” tegas Kak Wari. Menurutnya, sikap rama tama petugas medis sangat membantu kesembuhan pasien. Dirinya sempat merasakan hal itu saat mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Selain fasilitas yang bagus, tenaga medis yang merawatnya juga sangat rama.
Politisi senior ini mengungkapkan, yang dibangun bukan rumah sakit, tapi rumah sehat. Namun, untuk mewujudkan itu semua, peran semua pihak sangat diperlukan. Setelah pembangunan gedung induk, yang akan dilakukan dua tahap tuntas, fasilitas juga akan terus ditingkatkan.
Politisi Gerindra ini mengakui peralatan yang dimiliki RSUD Lahat saat ini masih jauh dari maksimal. Namun, bukan berarti Pemkab Lahat akan berdiam dengan keadaan.
“Lampu operasi saja masih lampu tahun 70-an. Dokter bedah kita juga belum ada, makanya masih banyak warga kita yang berobat ke Muara Enim. Tapi kita akan terus berbenah, gedung bantuan PT BA sudah kita miliki salah satunya,” bebernya, seraya mengungkapkan akan terus berjuang membenahi RSUD Lahat. (Infohumas)
No Responses