Warga Kunjungi Replika Kapal Cheng Ho

Replika Kapal Cheng Ho yang berada di TPKS Gandus dikunjungi oleh warga Palembang. Mereka ingin tahu replika kapal yang menjadi bagian sejarah Kota Palembang. Foto : Koer/Palembang Pos

PALEMBANG - Kapal pusaka Laksamana Cheng Ho dapat dilihat kembali oleh masyarakat Sumatera Selatan maupun masyarakat Indonesia lainnya, di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) sejak Sabtu (23/7). Walau hanya sebuah replika, kapal tersebut dapat menjadi sebuah edukasi sejarah tentang kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho di Bumi Sriwijaya.

Replika kapal Cheng Ho yang berukuran 2 meter x 17 meter, serta di lengkapi dengan tiga tiang layarnya membuat bentuk kapal yang terbuat dari kayu itu kokoh menyerupai kapal yang sebenarnya. “Ya, kami ingin tahu bagaimana replika Kapal Cheng Ho. Karena, selama ini tidak pernah tahu seperti apa kapal Cheng Ho. Kami juga ingin tahu sejarah Cheng Ho ini,” kata Rina, Warga Sukarami.

Hal senada diungkapkan, Dian Warga Kenten. Menurutnya, dengan adanya replika Kapal Cheng Ho ini dapat memberikan wawasan khususnya kepada generasi muda, bahwa Palembang ini juga pernah dilintasi kapal yang diklaim sebagai kapal terbesar pada abad ke-15.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Irene Camelyn Sinaga mengatakan, replika kapal Cheng Ho ini telah dilengkapi sejarahnya. Ukuran sebenarnya kapal ini, lanjut dia, panjangnya mencapai 44,4 zhang (138 m) dan lebar 18 zhang (56 m) yang lebih besar dari pada Kapal Columbus.

“Nantinya juga TPKS akan dijadikan pusat peradaban kerajaan Sriwijaya dan kita juga akan buat replika sejarah lainnya,” ujarnya.
Selain replika kapal Cheng Ho, ada juga sejarah adanya rumah sepeninggalan Cheng Ho yang juga menjadi suatu lokasi tempat wisata yang dapat di kunjungi di Kota Palembang.

Dia menambahkan, Palembang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Laksamana Cheng Ho. Di Palembang diyakini tinggal dalam kurun waktu yang cukup lama dengan perannya yang menyebarkan agama Islam, dikenal juga sebagai sosok Pahlawan. “Ini alasan kita untuk membuat Replika kapalnya,” papar Irene.

Ditambahkan Irene, meski Cheng Ho singgah ke banyak tempat di Indonesia, tapi warga Palembang meyakini bahwa laksamana bernama asli Ma He ini tinggal dalam rentang waktu cukup lama di “Bumi Sriwijaya”, karena perannya dalam penyebaran Agama Islam.
Ia juga dikenal sebagai sosok pahlawan karena pada 1407 ketika Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah membantu menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman.

Kapal yang ditumpangi Cheng Ho disebut ‘kapal pusaka’ merupakan kapal terbesar pada abad ke-15. Panjangnya mencapai 44,4 zhang (138 m) dan lebar 18 zhang (56 m). Lima kali lebih besar daripada kapal Columbus.

Menurut sejarawan, JV Mills kapasitas kapal tersebut 2500 ton. Model kapal itu menjadi inspirasi petualang Spanyol dan Portugal serta pelayaran modern di masa kini. Desainnya bagus, tahan terhadap serangan badai, serta dilengkapi teknologi yang saat itu tergolong canggih seperti kompas magnetik. Cheng Ho melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di Asia dan Afrika.

“Dengan sejarah yang demikian kental ini, seharusnya Kota Palembang ini yang menjadi tujuan wisata utama warga Tiongkok di Indonesia. Oleh karena itu, Sumsel serius menggarap wisata sejarah dan religi ini, karena menginginkan porsi besar dalam wisata jalur sutra napak tilas perjalanan Laksamana Cheng Ho,” kata Irene.

Untuk itu, Pemprov Sumsel menggaet berbagai pihak, terutama kalangan biro perjalanan, kedutaan, komunitas, hingga pengusaha untuk mempromosikan kisah Laksamana Cheng Ho ini.

“Setiap negara saat ini berlomba-lomba menggaet wisatawan asing asal Tiongkok, karena ada sekitar 100 juta warganya yang berpergian setiap tahun. Kota Palembang yang memiliki kedekatan dalam sejarah dan budaya dengan Tiongkok tidak mau menyia-yiakan kesempatan ini dalam merealisasikan target jumlah wisman hingga 5 juta orang per tahun,” tutup Irene. (ety)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

Twitter
Facebook
Google +

No Responses

Leave a Reply

  1. https://palembang-pos.com/
  2. https://dongengkopi.id/
  3. https://jabarqr.id/
  4. https://wartapenilai.id/
  5. https://isrymedia.id/
  6. https://onemoreindonesia.id/
  7. https://yoyic.id/
  8. https://beritaatpm.id/
  9. https://kricom.id/
  10. https://kongreskebudayaandesa.id/
  11. https://www.centre-luxembourg.com/
  12. https://jaknaker.id/
  13. pencaker.id
  14. https://www.rytonfederation.org/
  15. https://starcarehospital.com/
  16. tradition-jouet.com
  17. agriculture-ataunipress.org
  18. eastgeography-ataunipress.org
  19. literature-ataunipress.org
  20. midwifery-ataunipress.org
  21. planningdesign-ataunipress.org
  22. socialsciences-ataunipress.org
  23. communication-ataunipress.org
  24. surdurulebiliryasamkongresi.org
  25. surdurulebilirkentselgelisimagi.org
  26. www.kittiesnpitties.org
  27. www.scholargeek.org
  28. addegro.org
  29. www.afatasi.org
  30. www.teslaworkersunited.org
  31. www.communitylutheranchurch.org
  32. www.cc4animals.org
  33. allinoneconferences.org
  34. upk2020.org
  35. greenville-textile-heritage-society.org
  36. www.hervelleroux.com
  37. crotonsushi.com
  38. trainingbyicli.com
  39. www.illustratorsillustrated.com
  40. www.ramona-poenaru.org
  41. esphm2018.org
  42. www.startupinnovation.org
  43. www.paulsplace.org
  44. www.assuredwomenswellness.com
  45. aelclicpathfinder.com
  46. linerconcept.com
  47. puspresnas.id
  48. ubahlaku.id
  49. al-waie.id
  50. pencaker.id
  51. bpmcenter.org
  52. borobudurmarathon.id
  53. festivalpanji.id
  54. painews.id
  55. quantumbook.id
  56. radlab.org
  57. hutanpapua.id
  58. bangkutaman.id
  59. rmolsorong.id
  60. investigasi.id
  61. www.transloka.id
  62. www.desbud.id
  63. allnews.id
  64. karangtanjung-desa.id