LAHAT - Hari pertama masuk sekolah, aktifitas SMA Negeri 3 Lahat, langsung disambut aksi demonstrasi ratusan siswa XI dan XII. Aksi ini menuntut pencopotan Misriana, dari posisi Kepala SMA Negeri 3 Lahat. Siswa menuding, Misriana bersikap arogan, dan tidak berniat memajukan sekolah.
“Setiap bulan kami ditarik bayaran, tapi ruang kelas masih bocor, WC tidak ada pintu,” kata salah satu siswa kelas XII, Deki Zulkarnain, saat aksi Senin (16/7/18). Misriana juga telah memecat tujuh guru honorer, kemudian mengangkat kembali guru honorer yang merupakan keluarganya sendiri.
Sekolah juga diduga telah memungut uang Rp 25 itu kepada siswa tanpa adanya koordinasi kepada orang tua siswa. Sehingga siswa merasa keberatan atas biaya itu. Setelah melalui aksi di sekolahnya sendiri, ratusan siswa melakukan aksi di halaman Pemkab Lahat.
Saat menggelar aksi di halaman Pemkab Lahat, siswa SMA Negeri 3 Lahat ini langsung ditemui Wabup Lahat, Marwan Mansyur SH MM. “Kami akan berdiskusi dulu bersama perwakilan siswa. Kami akan pelajari, kalau memang bertentangan dengan aturan, kami akan koordinasi dengan Pemprov Sumsel. Sebab kewenangan SMA sudah di provinsi,” kata Marwan.
Sedangkan Misriana belum dapat dimintai keterangan terkait aksi siswanya itu. Bahkan, Kepala SMA Negeri 3 itu, tidak menemui siswanya saat aksi di kompleks sekolah. (rif)
No Responses